Ah, Kiranya ...... (10 Oktober 2014 pukul 21:10)

Ah, hendaklah kiranya kekesalan hatiku ditimbang,
dan kemalanganku ditaruh bersama-sama di atas neraca!
Maka beratnya akan melebihi pasir di laut;
oleh sebab itu tergesa-gesalah perkataanku.


Karena bagi pohon masih ada harapan:
apabila ditebang, ia bertunas kembali
dan tunasnya tidak berhenti tumbuh.
Apabila akarnya menjadi tua di dalam tanah dan tunggulnya mati dalam debu,
maka bersemilah ia, setelah diciumnya air
dan dikeluarkannya ranting seperti semai.



Tetapi harapanku dihancurkan
seperti gunung runtuh berantakan,
dan gunung batu bergeser dari tempatnya.
Seperti batu-batu dikikis air,
dan bumi dihanyutkan tanahnya oleh hujan lebat.
Seperti pohon anggur yang gugur buahnya,
seperti pohon zaitun yang jatuh bunganya.



Jalanku ditutup dengan tembok,
sehingga aku tidak dapat melewatinya,
dan jalan-jalanku dibuat gelap.
Aku dibongkar di semua ruang
dan pohon harapanku dicabut.

Meringkikkah keledai liar di tempat rumput muda?
Atau, melenguhkah lembu dekat makanannya?
Dapatkah makanan tawar dimakan tanpa garam?
Atau, apakah putih telur ada rasanya?

Aku tidak sudi menjamahnya,
semua itu makanan memuakkan bagiku.


Ah, kiranya terkabul permintaanku
dan Allah memberi apa yang kuharapkan.

Komentar